Kawasan Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya, Papua, punya 6 mumi yang diawetkan secara tradisional. Yang paling terkenal adalah Wim Motok Mabel, mumi berusia 278 tahun milik Distrik Kerulu.

Wim berarti perang. Sementara Motok artinya panglima, dan Mabel adalah nama aslinya. Dulu, Mabel adalah seorang panglima perang yang sangat disegani di Distrik Kerulu, bahkan seluruh Lembah Baliem. Tak heran Wim Motok Mabel disakralkan oleh penduduk setempat.

saya dan rombongan wartawan yang meliput Festival Budaya Lembah Baliem 2012 'bertamu' ke kediaman Wim Motok Mabel. Saat mumi itu dikeluarkan dari dalam Honai (rumah adat Suku Dani), tubuhnya hitam dan tampak ringkih. Posisi badannya meringkuk, namun wajahnya menengadah ke atas.

Kepalanya masih mengenakan mahkota, dan terdapat untaian tali di lehernya. Gabungan tali yang tampak seperti kalung itu rupanya adalah penanda usia. Kalau tidak percaya, hitung saja jumlah tali yang terikat di lehernya!
Lelaki yang mengeluarkan Wim Motok Mabel dari dalam Honai adalah keturunan ke-7 sang mumi. Ia menjelaskan, mumi ini diawetkan dengan cara diasap dan dibalur lemak babi.
"Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar"
Posting Komentar