0
Unikaneh.com -

Bumi terdiri dari berbagai macam unsur yang membentuknya, termasuk salah satunya adalah mineral. Mineral-mineral yang ada di bumi terkadang melakukan hal-hal yang tidak biasa yang akan membuat kita terkagum, membentuk sebuah fenomena alam dan terkadang memberikan pemandangan yang tidak biasa.
Menurut pengertiannya mineral adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Sebagian besar mineral-mineral ini terdapat berbentuk padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral padat biasa terdapat dalam bentuk kristal. Minyak bumi adalah contoh mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas.

1. Kawah Ijen Banyuwangi, Indonesia




Kawah Ijen telah lama dikenal sebagai pesona alam dan aset pariwisata di Indonesia. Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen, Jawa Timur, memiliki tinggi 2368 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Kawah Ijen sangatlah unik, kawah ini memiliki api biru yang hanya ada dua di dunia. Api biru ini hanya ada dua di dunia, satu lagi di Islandia. Fenomena api biru atau yang dikenal blue fire di Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur ini rupanya merupakan daya tarik yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Untuk melihat api biru ini, wisatawan harus datang pada waktu pagi tepatnya saat subuh. Hanya saat itulah, api biru terlihat jelas. Kebanyakan wisatawan mancanegara yang datang ingin melihat fenomena unik ini. Hal ini pun menjadi fenomena alam yang menakjubkan. Api biru di Kawah Ijen merupakan hal unik, langka, dan menjadi daya tarik sendiri. Selain keindahan alamnya, kawasan ini dikenal dengan aktivitas tambang belerang yang dilakukan warga sekitar. Aktivitas tambang yang cukup berbahaya ini terkenal hingga ke luar negeri dan berbagai media pernah melakukan liputan di tempat ini.

2. Cavern of Crystal Giants, Mexico

[i]Cavern of Crystal Giants atau sering dikenal dengan[i] Mexico The Sistine Chapel of Chrystals atau Goa Kristal Meksiko adalah gua yang terletak di bawah gurun pasir Chihuahua, Mexico. Di dalam gua terdapat banyak kristal-kristal alami dengan bentuk yang memanjang. Gua berkedalaman 290 meter ini terbentuk karena aktivitas gunung berapi yang terjadi jutaan tahun lalu. Di sekitar gua dibangun komplek pertambangan Naica yang menggali timah, seng, tembaga dan perak. Di dalam gua terdapat kristal panjang-panjang dengan jumlah kurang lebih 170 batang kristal raksasa. Kristal terbesar memiliki tinggi 11.399 meter, dengan berat 55 ton. Di tengah gua terdapat kristal yang bentuknya mirip pilar bercahaya, sedangkan dinding gua dilapisi oleh hamparan kristal tajam setajam pisau. Kristal terbentuk dari aliran magma yang masuk dari dapur magma yang letaknya dekat dengan gua, kemudian mendingin lalu membentuk kristal. Kristal-kristal tersebut terus tumbuh dan berkembang setiap tahunnya. Itulah mengapa temperatur gua sangat panas, mencapai 43 derajat Celcius sehingga manusia tidak bisa berlama-lama menikmati keindahan gua. Manusia bisa bertahan dalam gua paling lama 10 menit. Jadi tidak semua orang bisa memasuki gua kristal itu. Para peneliti yang pernah bertugas di gua ini selalu dilengkapi dengan baju dan peralatan khusus untuk melindungi dari udara panas.

3. Dallol, Ethiopia
Dallol yang berlokasi di sebelah utara Ethiophia adalah tempat tak berpenghuni yang terpanas di dunia. Setiap hari, temperaturnya bisa mencapai 41,1 derajat Celcius. Dallol juga menjadi salah satu tempat paling terpencil di dunia. Satu-satunya cara untuk menyambangi Dallol adalah dengan menunggangi unta. Di wilayah ini terdapat juga gunung berapi dengan nama sama yaitu Dallol, yang terakhir meletus pada 1926. Gunung berapi Dallol, tersembunyi di bawah lapisan garam di gurun Danakil di wilayah Ethiopia. Di sekitar gunung berapi Dallol inilah terdapat sumber air panas, pegunungan belerang dan kolam asam yang tertutup oleh pegunungan garam. Kombinasi tersebut membentuk salah satu pemandangan paling aneh di bumi. Dallol adalah salah satu tempat paling terpencil dan tidak ada orang yang tinggal di sekitar tempat ini. Nama Dallol diambil dari bahasa lokal masyarakat Afar yang berarti “kehancuran”. Warna-warna cerah yang muncul di sekitar situs tersebut berasal dari belerang, besi, garam dan zat-zat mineral lainnya.

4. Fly Geyser, Nevada

Fly Geyser adalah salah satu contoh fenomena alam yang terjadi berkat campur tangan manusia. Terbentuk secara tidak sengaja di tahun 1916 pada saat pengeboran sebuah sumur. Pada awalnya sumur tersebut dapat berfungsi dengan normal selama beberapa dekade, tetapi pada tahun 1960-an, air panas yg dihasilkan dari proses geotrmal tersebut menemukan titik lemah di dinding dan mulai menyembur ke permukaan. Mata air panas ini terdiri dari serangkaian mineral yang berbeda, termasuk belerang dioksida, yang memberi warna megah. Mineral yang terlarut di dalam semburan air mulai meningkat dan menumpuk, menciptakan sebuah “gunung” yang berwarna-warni yang berkembang sampai saat ini. Fly Geyser terletak sekitar 20 kilometer utara Gerlach di Washoe County, Nevada, AS. Sayangnya tidak semua orang dapat melihat secara langsung tempat mengagumkan ini karena Fly Geyser bukanlah tempat wisata publik. Situs ini dimiliki oleh Todd Jaksick dan merupakan aset pribadi.



5. Gunung Kelimutu Flores, Indonesia (Danau Tiga Warna)

Terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Gunung Kelimutu adalah salah satu pesona alam yang dimiliki oleh Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat. Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna-warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dipercaya sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa mud yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. "Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar"

Posting Komentar

 
Top