0






Dilahirkan di Stonehaven, Kincardineshire, Robert ialah putera ke-11 dari 12 bersaudara dari keluarga pemilik pabrik pemintalan wol setempat. Keluarganya mengharapkan ia untuk belajar  menjadi staf kementerian, namun Robert menolak, satu alasan yang dikemukakannya adalah ketidakmampuannya menguasai bahasa Latin.


Dia meninggalkan sekolah pada umur 14 tahun dan menetap bersama pamannya di Charleston, Amerika Serikat, di mana dia magang di seorang saudagar. Dua tahun kemudian dia pulang dan mempelajari kimia, listrik, dan astronomi secara mandiri dengan bantuan seorang ahli tenun setempat yang berwawasan matematika.


Ayah Robert memberinya lokakarya, dan ketika itu dia berumur 17 tahun, dia merombak mesin cuci tradisional ibunya, sehingga linen yang basah dapat dilewatkan melalui roda penggulung menurut arah mana saja, dia pun berhasil merancang dan membuat ribbon saw, dan menyelesaikan model mesin uap eliptika putar pertamanya yang dapat berfungsi baik yang lantas ia sempurnakan di waktu berikutnya. Dia bekerja magang sebagai tenaga rekayasawan di Aberdeen dan Dundee sebelum kemudian bergabung di sebuah perusahaan teknik sipil di Glasgow. 
Dia kemudian bekerja untuk sebuah firma di Edinburgh yang mana para teknisi sipilnya dia nasehati dengan metode baru peledakan menggunakan tenaga listrik, yang dengan demikian mengurangi ancaman maut di dalam pertambangan di seluruh dunia.
Thomson berikutnya bekerja sebagai insinyur rel kereta api dan mengawasi peledakan di dekat tebing-tebing kapur Dover untuk Kereta Api Timur Selatan Britania. Tak lama kemudian ia mendirikan sendiri usaha konsultansi rel kereta api dan mengusulkan jalur untuk Kereta Api County Timur yang diterima oleh Parlemen dan akhirnya dikembangkan.

Thomson masih berusia 23 tahun ketika dia mematenkan ban pneumatiknya. Dia diberi paten di Perancis pada 1846 dan di Amerika Serikat pada 1847. Ban yang ia temukan terdiri dari sabuk berongga karet alami yang mengembang karena udara, sehingga roda berupa "bantalan udara di atas tanah, rel, atau lintasan tempat mereka berjalan". Sabuk kanvas karet yang lentur ini tertutup di dalam cangkang luar yang kuat dari kulit yang dilesakkan ke dalam roda. 
"Roda Udara" Thomson dipertunjukkan di Taman Regent London pada Maret 1847 dan dipasangkan ke beberapa kereta kuda, sangat meningkatkan kenyamanan perjalanan dan mengurangi kebisingan. Satu set berlari untuk 1.200 kilometer tanpa tanda-tanda kemunduran.
Selama bertahun-tahun Thomson dipusingkan oleh minimnya pasokan karet tipis, dan dia kembali mengembangkan ban karet butanya. Tidak sampai 43 tahun kemudian bahwa ban pneumatik hadir kembali, ketika ia dikembangkan sebagai ban sepeda oleh John Boyd Dunlop. Dunlop diberi paten pada 1888, tapi dua tahun kemudian dikabarkan secara resmi bahwa paten itu tidak sah, di mana paten Thomson menindaklanjutinya.

Pada Pameran Besar, Thomson memeragakan pena yang diisinya sendiri dan kursi roda dengan ban karet buta. Tahun berikutnya dia menerima tugas penempatan di Jawa, di mana dia merancang mesin baru untuk pembuatan gula tebu, yang pada akhirnya memperbesar keuntungan. Selama masa ini dia menemukan keran uap yang dapat dipindahtempatkan namun tidak berminat mematenkannya.

Thomson pulang ke Skotlandia pada 1862. Meskipun kesehatannya memburuk, yang lantas memerangkapnya hanya di atas sofa, kejeniusan Thomson tidaklah surut, dan beberapa karya terpentingnya dilakukan selama sepuluh tahun berikutnya. Pada tahun 1867 ia mematenkan ban karet buta untuk kereta uapnya. Orang Skotlandia menggambarkan penerapan karet alami tervulkanisasi ke roda-roda kereta uap sebagai "langkah terbesar yang pernah dibuat dalam penggunaan uap di jalan-jalan umum". Ketahanan ban karet yang gemuk membiarkan mesin uap ringan lima ton miliknya untuk berjalan pada permukaan kasar atau licin, basah atau kering, melampaui hambatan, menanjak atau menurun. Selain itu, karet tebal ban tidak merusak jalan seperti halnya roda besi mesin dengan tarikan berat. Kereta uap pertama Thomson, dibuat di bengkel kecil sendiri di Leith, yang dilengkapi dengan tiga roda, dan satu roda kecil di bagian depan yang langsung di bawah kemudi. Ban, setebal 125 mm (5 inci), diberi kontur gelombang di bagian dalamnya dan diikuti oleh gesekan roda.

Kereta uap Thomson, sering menggambarkan empat wagon yang dipenuhi batu bara seberat 40 ton, berjalan menanjak dan menurun, memercikkan minat yang besar di jalanan Edinburgh. Segera kemudian omnibus pertama dioperasikan di antara Edinburgh dan Leith. Mesin yang dia rancang dikirim ke Jawa, India, Kanada, dan Australia, dan pada 1871 diproduksi di bawah lisensi perusahaan-perusahaan Britania dan Amerika seperti Tennants di Leith, Charles Burrell di Thetford dan Robey di Lincoln.

R. W. Thomson, seorang jenius yang serbaguna, wafat di rumahnya di Moray Place, Edinburgh, pada usia 50 tahun. Pikirannya aktif hingga akhir hayatnya, dan aplikasi paten terakhirnya, untuk sabuk, kursi, dan bantal yang lentur diajukan setelah kematiannya oleh istrinya, Clara. Pada 1922 Klub Otomobil Skotlandia Kerajaan mempersembahkan kota kecil Stonehaven dengan sebuah plakat perunggu untuk memperingati seratus tahun kelahiran Robert William Thomson. Plakat ini ditempatkan di atas gedung sisi selatan Alun-alun Pasar yang meliputi situs kelahirannya.
Berikut perjalanan singkat sejarah asal muasal ban :
Sebelum 1845
Awalnya ban belum berisi angin kayak sekaran alias hanya dibuat dari karet padat. Kerugiannya, membuat kendaraan jadi enggak nyaman karena karet padat enggak bisa ikut meredam goncangan jalan.

1845
RW Thompson menemukan dan mematenkan idenya berupa ban berisi angin. Dia merancang ban ini berisi pipa-pipa karet kecil yang diisi angin, lalu dibungkus lapisan kulit sebagai ban luarnya. Jadi mirip ban mobil diisi banyak ban dalam sepeda. Keunggulannya enggak gampang kempis total kalau kena paku. Tapi pasti repot ngisi anginnya dan kalau emang betulan kempis, nambalnya juga sulit. Selain itu ban temuannya ini mahal biaya produksinya sehingga enggak disukai.


1888
John Boyd Dunlop, seorang dokter hewan dari Skotlandia merancang ban dengan ban dalam berisi angin mirip dengan ban masa kini. Awalnya ia merancang ban ini untuk sepeda dan memasangnya pada sepeda yang ikut balapan The Irish Cyclist. Hasilnya, sepedanya keluar sebagai pemenang. Nama Dunlop pun mulai dikenal sebagai pembuat ban jempolan.

1890
Ban berisi angin (pneumatik) rancangan Dunlop dirancang menempel pada pelek sehingga susah banget kalau ban kempis dan mau ganti ban dalam. CK Walsh menyempurnakannya dengan merancang bibir pelek dan tepi ban fleksibel sehingga enggak perlu nempel terus pada pelek. Hasilnya desain ban luar dan ban dalam seperti yang kita temui sekarang.

1895
Pria berkebangsaan Perancis, Andrea Michelin mencoba memasang ban berisi angin pada mobil. Sayangnya, percobaan itu gagal.

1903
P.W. Litchfield dari perusahaan ban Goodyear sukses merancang ban pneumatik tanpa ban dalam (tubeless) pertama. Sayangnya temuan itu tidak dijual secara komersil sampai tahun 1954. Keunggulannya, enggak mudah kempis sehingga lebih aman dan mudah ditambal tanpa harus dibongkar.

1908
Frank Seiberling membuat ban dengan alur/kembangan supaya daya cengkeram ke jalan lebih baik.

1910
BF Goodrich berhasil membuat ban lebih awet dengan menambah unsur karbon pada karet sebagai bahan baku ban.

1911
Philip Strauss sukses memasang ban pneumatik pada mobil. Lalu ia memproduksi ban pertama untuk mobil lewat perusahaannya, Hardman Tire & Rubber Company.

1937
Mulai digunakannya karet sintetis (buatan) menggantikan karet alami sebagai bahan baku ban oleh BF Goodrich.

1948
Michelin membuat ban radial pertama yang daya cengkeramnya lebih baik.
http://sekitarduniaunik.blogspot.com
Monumen Untuk Mengenang Robert William Thomson

Posting Komentar

 
Top